Pentingnya Sikap Kejujuran Berwirausaha Dalam Bisnis

Pentingnya Kejujuran Bisnis Dalam Berwirausaha


Kejujuran Berwirausaha Dalam Bisnis – Seorang yang telah lama menekuni dunia wirausaha pasti telah mengalami proses panjang meliputi percobaan dan pembelajaran mental yang matang. Tidak dapat dipungkiri suatu nilai dalam dunia bisnis tak pernah putus sampai teraihnya kesuksesan adalah kejujuran. Kejujuran berwirausaha adalah satu etika bisnis yang merangkap juga sebagai identitas intrepreneur.

Kejujuran dalam berwirausaha merupakan the mainly pillar dalam bisnis.  Bagaimana tidak, menjadi seorang pengusaha harus memahami peran kejujuran di segala aspek kehidupan terkhusus kehidupan bisnis.

Pengalaman berwirausaha memiliki pengertian kompleks, ada ratusan bahkan ribuan langkah. Namun, sebagian besar memiliki satu pokok pembahasan yaitu the honesty (kejujuran).

      Berikut pembahasan sekilas mengenai kejujuran:
  1. Kejujuran merupakan salah satu tindakan yang apabila dilanggar akan menimbulkan perasaan janggal dan bersalah dalam hati.
  2. Kejujuran adalah segala hal menyangkut kebenaran di segala aspek.
  3. Kejujuran merupakan suatu sifat yang dapat di teladani atau menerladani sehingga bersifat universal.
Kejujuran dalam berwirausaha lebih terfokus pada tindakan transaksi dan mengambil keuntungan.

Jangan salah, mendapatkan keuntungan disini dimaksudkan keuntungan dari kedua belah pihak yakni konsumen dan pengusaha itu sendiri. Kejujuran seringkali dianggap sebagai tindakan yang kaku dan hanya pada terpaku pada satu pokok yaitu berkata yang sebenarnya atau tidak berdusta. Padahal kejujuran itu sendiri merupakan etika kehidupan yang luwes (fleksibel) dan dengan cakupan yang sangat-sangat luas.

Mengapa bisa dikatakan kejujuran itu sangat luas artiannya?

Kejujuran diartikan sangat kompleks namun masih bisa dipahami satu satu. Penafsiran kejujuran bukan hanya terbatas dalam artian harfiah atau kamus KBBI. Kejujuran lebih lanjut diartikan sebagai poin kebijaksanaan, kesabaran, dan tanggung jawab. Dan masih banyak sub-aspek dari kejujuran ini. Inilah mengapa saya, Wak Jamal pada postingan pertama mengenai bisnis akan membahas mengenai kejujuran.

Saya pernah mendengar quote paling tidak berbunyi seperti ini:
“Jujurlah pada dirimu sendiri baru kemudian kamu jujur kepada orang lain”.

Sangat benar demikian kejujuran tidak hanya jujur diterapkan kepada orang lain tapi juga diri sendiri. Bahkan, saya pernah mendengar dosen pelajaran Islamic Intrepereneurship di UIN Jambi yang pada saat itu ceramah di kelas kampus kami “Jika kalian telah terlanjur berlaku tidak adil dan tidak jujur kepada pelanggan, kalian perlu meminta maaf kepada dirimu dahulu yang telah berlaku tidak adil dan tidak jujur kepada diri sendiri”.

Lantas, bagaimana pemahaman lengkap dari kejujuran dalam berwirausaha? Berikut penjelasannya:

1. Tindakan jujur merupakan fondasi awal dari pengendalian diri

fondasi bisnis
Bisnis Memiliki Fondasi Yang Kuat

Dalam berbisnis, seseorang akan selalu dihadapkan dengan berbagai rintangan. Hal ini tidak dapat dielakkan karna memang ini merupakan hukum alam kewirausahaan. Rintangan atau ujian dalam berwirausaha, salah satu diantaranya adalah upaya mempertahankan kejujuran yang telah ada pada diri. Bagaimana kemampuan seseorang dapat menahan gelombang dan godaan besar dunia bisnis.

Kita harus terbiasa sejak dini untuk bersikap jujur, karna hal ini merupakan upaya pertama dari pengendalian diri (self control). Di dunia bisnis yang luas ini, orang dapat mengetahui ciri-ciri pedagang/penjual yang sukses. Dan salah satu ciri yang mencolok adalah nilai kejujurannya. Jika kita tetap berlaku jujur, maka kita telah mengalami kesuksesan di awal perintisan usaha. Kita tinggal mengembangkannya dan tetap konsisten. Karna, kejujuran disini poros dari kekuatan bisnis

Terlebih sebagai seseorang yang hendak menekuni dunia kewirausahaan diharuskan mempunyai kualitas dan kuantitas dari suatu produk/jasa yang dipasarkan. Namun berbagai kendala akan dihadapi seperti keterbatasan, kerugian, kekurang-pahaman atau perasaan mau menyerah. Hal ini lumrah terjadi, sebab bisnis yang ditekuni masih bersifat baru dan belum memperoleh kedudukan yang stabil. Ibarat bayi baru lahir yang semangat bermain dengan hal baru, anda akan menjadi termotivasi untuk terus memperbaiki jalan bisnis anda.

Karna apa Wak, kita bisa termotivasi untuk selalu maju?

Karena ada the squad fondation, fondasi awal di dalam jiwa anda. Fondasi yang dibentuk dari konsistensi dan kejujuran terhadap diri sendiri. Orang sukses tidak akan berbuat sembarangan, sebab mereka mempunyai fondasi bisnis. Mereka paham segala tindakan buruk mempunyai resiko yang besar. Jadi, begitu bermanfaatnya fondasi ini yang sebelumnya didapat dari sifat jujur.

Pada umumnya pengusaha sukses akan selalu kreatif menciptakan keunggulan tersendiri dari suatu produk serta terus berinovasi. Kreatifitas dan inovatif merupakan pengembangan karakter dari sikap jujur.

Sebagai contoh: Suatu produsen gitar mendapatkan kekurangan produk yang dibuatnya. Kekurangan itu terdapat pada nada petikan yang kurang nge-bass, disebabkan bahan kayu yang digunakan bukan kayu kualitas atas. Sang produsen tidak mau menutupi kekurangan dari produk mereka. Sehingga produsen gitar tersebut memutar otak dan mengambil langkah tepat untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas produk gitarnya.

Hal diatas merupakan contoh manfaat the squad fondation sebagai upaya peningkatan kualitas. Anda pun juga demikian, anda akan menjadi seseorang yang jujur dan dapat mengontrol diri.

2. Kejujuran merupakan langkah meningkatkan statistik bisnis

statistik bisnis
Statistik bisnia akan terus meningkat

Pembeli mana yang benci dengan penjual jujur?
Jawabanya pasti tidak ada.

Dalam ber-transaksi pasti terdapat suatu pengorbanan. Sebagai konsumen, pastinya untuk mendapatkan suatu produk anda perlu mengorbankan uang untuk membelinya, di lain pihak sang penjual juga harus mengorbankan pelayanan yang prima. Jadi pengorbanan disini dimaksudkan sebagai bentuk sukarela dua arah.

Tentunya konsumen akan merasa sama-sama bahagia dan ikhlas dalam tindakan transakasi. Hal ini terbangun karna kepercayaan satu sama lain. Walau tak pernah bertemu sebelumnya, sang pembeli dan penjual ketika membeli produk pasti melalui yang namanya akad (perjanjian).

Namun, apa jadinya jika ada pihak yang berdusta? Apakah berdampak jika tidak jujur dalam berbisnis? Sekali anda tidak jujur, maka pupus sudah bisnis yang di rancang selama ini. Dalam kasus produsen/penjual yang tidak jujur, citra usaha akan menjadi rusak dan pembeli sudah tidak respek lagi dengan pihak penjual. Ini jelas betapa berpengaruhnya kejujuran dalam upaya kelangsungan bisnis.

Kejujuran bukan hanya sebatas perucapan, namun juga mencakup aspek non-verbal. Kejujuran diartikan sebagai segala tindakan yang benar. Nahh, begitu luas cakupan sehingga sangat mempengaruhi statistik bisnis anda. Maka, jadikan kejujuran sebagai standar hidup anda. Karna jika tidak, anda tidak akan dapat bisa merasakan kebahagiaan. Begitupun dalam dunia kewirausahaan.

Jika anda menerapkan kejujuran dari awal sampai saat ini, saya jamin pasti timbul kepuasan diri bagi anda sebagai dalang bisnis. Apalagi jika sudah merasakan keuntungan materi yang besar. Wahhh, anda boleh berbangga hati. Sebab, bisnis merupakan aktivitas jangka panjang dan akan terus berkembang, kita perlu pelanggan yang mengenal kita sejak lama. Bagi anda yang hendak memulai usaha, dari sekarang anda sudah perlu pelanggan yang menyukai anda sejak awal.

Baca Juga: 7 Mentalitas + 3 Material Utama Seorang Bloger | Hal Pertama Kali Diperhatikan Ketika Membuat Blog

3.    Kejujuran sebagai strategi usaha yang positif

 
strategi kejujuran bisnis

Anda sering mendengar ucapan “Kalau berjalan, pakai mata dong”. Entah itu anda dengar di adegan sinetron atau barangkali dunia nyata. Saya sendiri pada saat itu bingung, garuk-garuk kepala, “Lah, bukannya berjalan pakai kaki ya?”. Dan akhirnya saya tahu mengapa begitu, mengapa ada ungkapan kalau berjalan memakai mata.

Dalam anatomi manusia, mata merupakan salah satu indra utama. Mata merupakan indra penglihatan luar biasa yang diciptakan Allah untuk melihat desain visual ciptaan-Nya. Jadi sebagai orang yang ingin melangkah tentunya kita menilik dan melihat pakai mata dulu untuk bisa melangkan kaki ke arah yang tepat. Nah, makanya dari sini ada anggapan berjalan memakai mata.

Demikian halnya di dunia usaha, kita perlu strategi yang mengatur tindakan-tindakan bisnis (bussines plan). Tidak seperti kejujuran yang mutlak bersifat positif, strategi lebih ke tengah tempatnya, bisa positif bisa negatif. Itu relatif tergantung pelaku usaha yang menentukan strateginya.

Seperti contoh, anda perlu meningkatkan laba bersih (keuntungan). Anda memilih antara strategi positif atau negatif. Anda bisa curang terhadap takaran produk yang dijual, dengan harapan dapat untung lebih. Namun perlu diingat, sikap jujur anda otomatis hilang di saat itu. Dan seperti yang saya jelaskan diatas, resiko ketidak-jujuran akan menanti pada perkembangan bisnis anda selanjutnya.

Sebaliknya, anda bisa mengambil langkah positif, dengan strategi menaikkan harga. Namun didasari peningkatan mutu produk dan mutu pelayanan. Atau anda meningkatkan keramahan supaya menarik pembeli, ini juga termasuk strategi. Banyak lagi yang bisa dijadikan strategi positif. Jadi, yang pasti anda harus menentukan manajemen usaha dengan wajaran dan tidak menyalahi kaidah kejujuran.

4.    Tampil apa adanya serta menyesuaikan diri dengan niche bisnis yang ditekuni

menyesuaikan diri sendiri

Ada sebagian orang berpikiran bahwa untuk sukses dalam berbisnis kita perlu menaikan citra diri di depan orang lain. Menurut Wak, hal ini tidak salah namun tidak pula sepenuhnya bisa diterapkan. Dalam beberapa kasus awal perintisan bisnis, justru sebaiknya harus memulai usaha dengan tampil ‘polos’ seperti apa kondisi kita pada saat tersebut. Menaikkan citra diri yang tidak dibarengi kemampuan dan nilai yang sebenarnya, sama saja dengan membohongi diri.

Mengapa demikian? Perlu diketahui segala tindakan mencari pencitraan pastinya akan berusaha menampakkan segala perilaku di luar kebiasaan pelaku bisnis, terlebih dia harus memaksakan diri dengan segala hal yang bukan bidangnya. Seperti contoh ketika bercakap dengan pembeli sang penjual melebihkan yang bukan merupakan keunggulan produknya atau membahas topik kehidupan berat seperti politik, ekonomi atau hukum dengan upaya untuk menarik pelanggan/client yang menyukai topik tersebut. Alih-alih sebagai bentuk pemasaran, tindakan tersebut malah menjadi beban bagi pelaku pemasar. Dengan anggapan dapat terlihat pintar dan jenius, ehh malah menjadi bingung sendiri.

Memang, dalam bisnis kita perlu memahami latar belakang atau profesi konsumen. Namun jika tidak dilandasi dengan ilmu yang memadai, malah upaya pencitraan menjadi terkesan caper (cari perhatian) dan tidak natural. Bayangkan saja ada penjual alat olahraga bernyanyi di depan pembeli untuk menarik perhatian, aneh kan? Kalau suara bagus yaa mungkin boleh saja, dan itupun kalau orang-orang suka. Namun perlu diingat satu hal, apa para pembeli akan menanyakan apakah anda penjual alat musik atau peralatan olahraga?

Namun pengecualian bagi pembisnis yang telah lama berkecimpung yang memang perlu mengutamakan profesionalitas dan tentu telah luas cakupannya. Yaa disini saya yakin, anda telah benar-benar matang ilmunya, sehingga memiliki pengetahuan lebih dan memahami berbagai tips kampanye yang handal. Disaat seperti ini anda memang perlu mengenakan jas yang rapi dan berbicara bahasa indonesia yang baku.

Tetap harus dipahami jika anda sebagai pelaksana bisnis, apakah usaha yang dirintis memang memerlukan perlu pencitaan? Anda bos perusahaan bisnis saham skala besar pastinya memang mengutamakan citra pelayanan. Namun, jika anda pedagang gorengan, pastinya yang lebih diutamakan adalah kelezatan gorengan tersebut bukan?

5.    Tanggung jawab dan disiplin sebagai bentuk kejujuran terhadap waktu

tanggung jawab dan disiplin
Disiplin dan tanggung jawab sebagai pendukung kesuksesan

Disiplin adalah pembiasaan diri terhadap aktivitas yang dijalani dan digambarkan dengan ketepatan waktu dan tepat langkah. Sedangkan tanggung jawab merupakan kebesaran hati seseorang untuk menjalankan aktivitas serta menetukan kebijakan yang tepat.

Dari kecil kita diajari orang tua untuk bangun pagi. Sampai masuk sekolah diwajibkan datang upacara tepat waktu. Dan sampai sekarang anda juga harus disiplin terhadap usaha yang dijalani. Kehidupan manusia tak pernah lepas dari tanggung jawab dan disiplin, inilah mengapa kita manusia merupakan makhluk sempurna yang berbeda dengan yang lain.

Bagi anda yang sudah menjalankan usaha tentu telah menanamkan tanggung jawab dan kedisiplinan dalam bisnis bukan? Dalam ensiklopedi kewirausaan, tak pernah tercatat perusahaan maju yang tidak menerapkan tanggung jawab. Dari usaha kecil, menengah sampai besar mempunyai proses yang sangat panjang akan kedisiplinan.

Mengapa demikian? Karna setiap usaha pastinya berjalan secara berangsur, mempunyai langkah (step by step). Sehingga untuk mencapai tiap langkahnya, kita harus memahami karakter bisnis yang dijalani. Dan, hal yang pasti untuk mengetahui tiap karakternya yakni mlalui pembiasaan.

Lalu apa hubungannya dengan kejujuran?

Seperti yang Wak jelaskan sebelumnya. Kejujuran itu mencakup segala hal, bahkan terhadap benda abstrak sekalipun. Kejujuran juga dalam hal menghargai waktu, tepat sasaran dan memahami berbagai situasi kondisi. Dan dalam kontekstual kedisiplinan dan tanggung jawab mewakilkan kejujuran di bidang ini. Dua hal ini merupakan bagian manajemen bisnis yang wajib diterapkan.

Contoh nyata, masyarakat jepang telah terbentuk karakter sukses sejak dini dikarnakan adanya budaya bangun pagi dan menyiram tanaman di waktu subuh. Mereka maju karna kedisiplinan, dan kita bisa membiasakan rutinitas simpel ini sebagai langkah membentuk tanggung jawab dan disiplin.
Untuk urusan makan shusi anda bisa melengkapinya di belakangan hari.

Demikian postingan Wak Jamal mengenai Pentingnya Kejujuran Dalam Berwirausaha. Alangkah baiknya kita sebagai pelaku bisnis memahami begitu besarnya peran kejujuran dalam kehidupan usaha atau bisnis. Karna kejujuran adalah standar usaha sukses yang cakupannya luas mencakup berbagai bidang usaha atau bisnis.
Sekian, saya tutup dengan salam

Dari Wak Jamal
Salam Bisnis

0 komentar