Apa Itu Dropship Dan Reseller - Seiring berjalan dengan waktu dunia pasar semakin maju. Dan sekarang merupakan era keemasannya pasar global. Pasar global yang kita kenal saat ini bersifat terbuka dan bebas, hal ini tentunya tak lepas dari pengaruh teknologi. Dengan mudahnya berbelanja produk yang kita ingin hanya dengan satu kali klik, transaksi dengan pembeli berhasil dilakukan. Di dalam teknik penjualan dunia marketplace online terdapat istilah dropship dan reseller.
Lalu apa pengertian dropship dan reseller, apa perbedaan di antara keduanya? Pada postingan Wak Jamal kali ini akan membahas itu semua beserta penjelasan lengkap dropship dan reseller.
Pengertian Dropship dan Reseller
1. Dropship
Dropship merupakan sistem jual beli online dimana untuk pelakunya tidak membutuhkan modal materi apapun. Teknik dropship yang selanjutnya disebut dropshipping, menuntun pelakunya untuk mencari konsumen suatu produk yang dipasarkan, sedangkan seluruh produk hak nya berada di tangan suplier atau distributor. Hanya bermodalkan skill dan kejujuran dalam bisnis seseorang sudah dapat menjadi pelaku dropshipping. Pelaku dropshipping juga disebut dropshipper.
Keuntungan yang didapat dropshipper dari dropshipping adalah dari pembagian keuntungan barang yang terjual berdasarkan persenan laba yang telah disepakati bersama supplier. Sedangkan bagi supplier dapat menjaring pelanggan secara luas dan produk pun semakain dikenal masyarakat.
Kemudahan dari dropshipping adalah anda tidak memerlukan tempat sebagai penampung stok barang. Dan anda juga tidak perlu mengirim produk yang dipesan karena sepenuhnya itu merupakan tanggung jawab supplier atau distributor. Tugas anda hanya fokus mencari target pembeli dan melayani pertanyaan konsumen.
Proses bisnis dropship
Adapun step by step dari bisnis dropshipping adalah sebagai berikut:
1. Langkah pertama, kita mencari supplier atau distributor yang membuka dropship. Cari yang terpercaya bisa dilihat dari testimoni dopshipping yang sudah-sudah. Ketahui target produk dan buat kesepakatan pembagian keuntungan.
2. Jika ada pembeli yang mau membeli produk dropship kita, catat jumlah barang yang dipesan, kontak beserta alamat pembeli. Tawarkan harga barang (Misal: Produk sepatu harga 300 ribu). Jika pembeli berminat, pembeli tersebut akan mentransfer uang ke anda sesuai nilai yang ditawarkan.
3. Setelah itu segera hubungi distributor barang, lalu berikan alamat si konsumen tadi. Prosedunya, kita transfer dulu uang ke supplier sesuai harga ketetapan dari supplier itu sendiri (Misal: 250 ribu). Nantinya distributor atau supplier mengirim barang ke alamat pembeli dari kita tadi.
4. Nah, dari selisih harga yang kita tawarkan dengan harga ketetapan dari supplier, itulah keuntungan yang dropshipper dapat. Kadangkala sang dropshipper menentukan harga sendiri namun pada kasus lain harga jual dari dropshipper juga diatur oleh supplier misalnya pada produk elektronik.
Secara perhitungan bisnis dropship memang minim resiko, namun ada kendala lain yang kadangkala menyusahkan proses dropshipping. Kendalanya yakni jumlah persediaan barang yang terbatas, terdapat cacat produk dan komplain dari konsumen karena itu semua hubungannya langsung kepada kita.
Maka dari itu kita harus mengetahui betul reputasi supplier. Bisa dilihat dari katalog produk yang dijual dan testimoni pembeli. Selanjutnya tinggal kemampuan kita memasarkan produk tersebut. Tidak perlu ilmu marketing mumpuni. Jika anda rajin belajar, konsisten promosi, ramah terhadap konsumen, dan membangun komunikasi yang baik terhadap supplier atau distributor maka anda sudah mendapatkan modal untuk menjadi dropshipper hebat.
2. Reseller
Reseller sedikit berbeda dengan dropship, jika dropship tidak membutuhkan modal sama sekali, sistem reseller diharuskan memiliki persediaan barang yang akan dijual kembali kepada konsumen. Langkah awal dalam menjalani reseller adalah menghubungi produsen suatu produk lalu membeli barang dalam jumlah banyak atau grosir.
Baca Juga: Mau Uang Jajan Tambahan? Inilah Bisnis Yang Bisa Diterapkan di Waktu Sekolah
Dari segi proses, reseller lebih simple dibandingkan dropshipping. Cuma ada dua proses dalam teknik reseller yaitu membeli barang secara grosiran jumlah banyak, lalu menjual kembali ke konsumen. Kita sebagai reseller nantinya melakukan pelayanan konsumen secara langsung tanpa perantara. Substansi kita adalah sebagai reseller yaitu sebagai pengecer tingkat akhir yang menjual barang secara satuan.
Perbandingan Dropship dan Reseller
Dan ini merpakan bagian inti dari postingan, apa saja perbandingan teknik dropship dan reseller berikut pemaparannya.1. Dropship tidak membutuhkan modal sedangkan reseller tentu membeli barang sebagai modal.
2. Pelaku reseller secara langsung melakukan transaksi secara langsung dengan konsumen. Sedangkan dropshipper hanya sebagai perantara selanjutnya proses transaksi dan pengiriman barang dilakukan oleh supplier/distributor.
Maka dari itu dropshipper harus selalu menjaga hubungan yang baik dengan supplier karna bisnisnya sangat tergantung dengan supplier.
3. Reseller bebas mengatur persediaan barang dengan disesuaikan modal yang ada. Sedangkan bagi dropshipper Inilah kendalanya, dropshipper tidak tahu sepenuhnya berapa jumlah stok yang tersedia dan bagaimana detail kondisi barang.
4. Teknik dropship hanya bisa memasarkan produk secara online, mengapa demikian?
Karena dropshipper biasanya belum punya tempat/toko di dunia masyarakat nyata, sehingga efektifitas penjualan hanya di dunia maya saja. Sedangkan bagi pelaku reseller secara mudah mengenalkan barang kepada masyarakat baik dunia nyata maupun di dunia maya.
5. Resiko kerugian lebih kecil bagi dropshipper dibandingkan reseller. Karena faktor kebutuhan modal yang saya sebutkan diatas tadi.
6. Dropship biasanya terdapat pada produk kecil-kecilan atau brand baru seperti makanan ringan, baju, aksesoris, kosmetik atau peralatan rumah tangga. Sedangkan reseller tentu hanya produk besar seperti alat elektonik, smartphone, funiture, pakaian, dan produk lainnya. Hai ini tentu tidak secara absolut terjadi, bisa saja berlaku lain yang anda temui.
7. Reseller kelak menjadi bisnis usaha jangka jika ditekuni karena lumrahnya pelaku reseller mempunyai tempat, pelanggan setia, dan brand. Sedangkan pada dropship biasanya hanya dimanfaatkan sebagai sambilan. Namun pada kasus yang lain banyak orang yang sukses berawal dari dropshipping dan akhirnya mempunyai toko sendiri.
Demikian postingan Perbedaan Dropship Dan Reseller Beserta Penjelasan Lengkap dari Wak Jamal kali ini. Adapun segala hal yang bermanfaat semoga dapat menjadi ilmu dan bekal sebagai pelaku dropship atau reseller. Dan bagi yang hanya sekedar ingin tahu apa itu dropship dan reseller, semoga dapat memberi jawaban yang memuaskan.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih telah berkunjung dan selamat beraktivitas.
0 komentar